Jumat, 20 Mei 2011

Kerja Bakti (St.Helena)



JUS DAN NASI GORENG

Sekali-kali kerja bakti itu menyenangkan. Bersama para karyawan gereja saya membersihkan jalan di depan gereja. Jalan ini mengarah ke jalan raya sesudah melewati pos Satpam perumahan.

Di dekat gerbang luar, tanaman liar terlalu rimbun, kotor dan gelap di waktu malam. Nampaknya sudah lama pihak TMD tidak tergerak untuk merapihkan. Lokasi tsb agak jauh dari gereja dan berada di depan rumah-rumah tetangga. Saya menyuruh pak Stephan, Satpam Gereja, meminta ijin tetangga untuk “merapihkan” pohon-pohon dan tanaman di depan rumah mereka. Karena belum tentu maksud baik kami diterima dengan baik pula.

Saat kami sedang bekerja, tetangga pertama keluar, seorang Chinese asal Medan. Sesudah berbasa-basi, iapun kembali ke rumahnya. Tak lama kemudian, tetangga ini mengirim sepuluh gelas aqua untuk kami. Satu jam berselang, tetangga kedua keluar, seorang ibu berpostur ramping. Saat melihat saya, ibu ini berteriak: “Lho romo ikut bekerja juga tho?!”, serunya dengan nada terkejut. Rupanya ibu yang ramah ini warga paroki kami. Sesudah menyapa dengan ramah, ibu ini bergegas masuk rumah. Sepuluh menit kemudian, tetangga ini keluar lagi sambil membawa tiga gelas besar jus jeruk dan beberapa potong kue. Saya, pak Kemi dan pak Nur langsung malahapnya. Pak Pandi, Stephan dan pak Slamet yang sedang sibuk mengecat di bagian lain, tidak kami sisakan

Menjelang tengah hari, ibu Monik, tetangga yang beragama Katolik tadi, keluar lagi bersama pembantunya. Ternyata ia telah menyiapkan makan siang untuk kami semua: Nasi Goreng spesial! Kali ini Slamet, Pandi dan Stephan turut menikmati makan siang gratis dari tetangga yang baik hati. Sambil menyantap makan siang, pak Kemi bertanya: “Romo, kapan kita kerja-bakti bersama lagi………?” Tidak jelas apakah pak Kemi memang senang kerja bakti ataukah lantaran mendapat makan siang gratis…

Heri Kartono, OSC